Cara Budidaya Melon Sky Rocket

Gambar melon sky rocket


Melon Sky Rocket dan Action 434 merupakan dua varietas yang banyak ditanam di Indonesia. Ciri fisik dari kedua melon ink adalah memiliki jaring (net) pada permukaan kulit buahnya. Daging buah yang berwarna hijau sangat menarik, lebih - lebih aromanya cukup harum menggoda dan terasa manis menyegarkan.


Buah yang mirip semangka ini bisa dimakan langsung atau diolah menjadi aneka minuman dan hidangan. Saking banyaknya penggemar melon hingga beberapa pabrik membuat perisa melon sintetis. Buah ini manis dan segar sehingga wajar apabila banyak orang menyukainya. Secara bisnis budidaya melon atau pengolahan melon cukup menjanjikan apabila direncanakan secara matang.

Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang biasa ditanam di lahan kering dengan pengairan yang cukup. Ciri fisik tanaman ini berbatang lunak, daun kasar, dan setiap pangkal daun bertunas. Tanaman ini tumbuh menjalar seperti mentimun dan rata-rata mampu menghasilkan 1 - 2 calon buah dari setiap tunas. Bunga yang tidak diserbuki akan gugur sehingga tidak semuanya akan menjadi buah. Dengan demikian petani harus telaten memangkas tunas tunas yang tidak produktif untuk kemudian menyisakan tunas produktif yang dibuahkan.




Perencanaan Produksi Buah Melon


Untuk agar diperoleh hasil produksi yang mendekati perkiraan maka sebaiknya dilakukan riset pasar. Untuk luas satu hektar tanaman melon biasanya akan menghasilkan 10–15 ton, karena itu memanennya harus beberapa tahap. Contohnya minggu I menanam seluas 2.000 m2, minggu II menanam seluas 2.000 m2, dan sebagainya. Ini dimaksudkan menjaga stok dan meminimalisasi risiko tidak terjualnya buah melon.

Syarat Tumbuh


Sebagai tanaman yang memerlukan panas yang cukup, melon membutuhkan penyinaran tidak kurang dari 11 jam sehari. Pada ketinggian antara 300 - 1000 mdpl, dengan curah hujan ideal 2000 - 3000 mm/tahun melon akan berkembang baik. Tanaman melon menghendaki tanah yang kaya bahan organik dengan pH 6,0 - 6,8. Kelembaban udara yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah sekitar 70 - 80 %.


Persemaian


Dalam budidaya melon, benih perlu disemaikan dahulu dalam polibag Tanah untuk menyemai benih sebaiknya ditinggikan seputar 30 - 40 cm dari tanah sekelilingnya supaya air tidak menggenangi khususnya pada musim penghujan. Bedengan bisa dibikin berupa empat persegi panjang dekat sama ukuran panjang 4 - 6 m, lebar 100 - 110 cm serta di bagian pinggir dikasih penyekat dari belahan bambu supaya tempat bibit pada polybag bisa berdiri tegak. Benih yang sudah berkecambah selekasnya dipindahkan ke kantong polybag yang telah siap awalnya.

Penanaman


Penanaman dikerjakan bila bibit sudah berusia 9 - 11 hari. Waktu tanam yang pas ialah saat musim kemarau. Jarak tanam yang baik ialah 70 X 50 cm atau 70 X 60 cm. Sebelum ditanam lebih dulu dibikin lubang tanam sedalam + 7 - 9 cm, bertepatan dengan itu dipasang ajir berupa segitiga sama-sisi.

Pemeliharaan


Penyulaman, penyiangan, serta pengairan dikerjakan jika dibutuhkan.
Pemupukan pada usia 5 HST diberi urea berbentuk larutan dengan kosentrasi 3 kg/300 liter air. Pupuk ZA + NPK 17 HST serta 50 HST yatiu 2 kg ZA serta 1 kg NPK konsentrasi 3 - 4 kg/200 liter air. Pupuk daun diberi 7 HST dengan jeda 7 - 15 hari sekali, konsentrasi larutan 1 - 2 cc/1 liter air.
Perlakuan spesial tanaman melon ialah pemotongan tunas serta seleksi buah. Pemotongan dikerjakan pada tunas-tunas baru yakni tunas 1 - 8. Sedang untuk buah dikerjakan seleksi serta sisakan 2 - 3 buah.

Hama dan Penyakit Melon

Hama yang seringkali menyerang ialah lalat buah, ulat daun, Aphids, Tungau, Thrips, Oteng-oteng serta cacing tanah. Hama ini bisa dikontrol dengan memakai insektisida, spesial untuk tungau memakai akarisida.

a). Penggerek Daun : Menyerang daun tanaman sampai batang tanaman muda, mengakibatkan daun berlubang serta cuma tersisa tulang daun. Mencegah bisa dikerjakan lewat cara menanam dilokasi yang jauh dari tanaman terong, gambas, timun, semangka serta tanaman semacam yang lain. Pengaturan bisa dikerjakan dengan penyemprotan curacron atau regent.

b). Ulat Grayak : Ulat grayak mengonsumsi daun khususnya daun muda sampai batang muda. Pengaturan bisa dikerjakan lewat cara penyemprotan insektisida contohnya santoat, curacon atau regent.

Gambar Ulat Tanah


c). Ulat Tanah : Ulat tanah aktif saat malam hari, menyerang pangkal batang sampai daun. Bisa dikontrol dengan penyemprotan prevathon atau curacron. Penyemprotan semestinya dikerjakan saat malam hari.

d). Lalat Buah : Lalat buah menyerang buah yang masih kecil lewat cara masukkan telur dalam buah. Sesudah telur-telur lalat buah menetas jadi larva dia akan mengonsumsi daging buah serta mengakibatkan buah menguning, busuk serta pada akhirnya rontok. Pengaturan bisa dikerjakan dengan menempatkan perangkap lalat buah serta penyemprotan insektisida yang bau tajam contohnya curacron atau santoat.

e). Aphids serta Trhips : Kedua-duanya adalah hama type kutu-kutuan yang menyerang daun tanaman muda lewat cara mengisap cairan daun serta mengakibatkan daun mengkerut atau keriting. Mencegah bisa dikerjakan lewat cara jaga kebersihan lingkungan serta bersihkan tanaman inang. Penyemprotan bisa dikerjakan dengan akarisida memiliki bahan aktif abamectin contohnya bamex, demolish atau agrimec.

Penyakit yang menyerang yakni Layu bakteri, Phytoptora molonis, Layu fusarium, Gummy stem Blight, busuk daun, embun tepung, virus serta cendawan tanah. Bisa dikontrol dengan memakai fungisida.

a). Rebah Semai : Atau dumping-Off yang berlangsung pada semaian, diikuti dengan tanda-tanda batang berwarna coklat, rebah dan mati. Bisa dihindari dengan aplikasi fungisida karbendazim pada benih atau disemprot dengan fungisida antracol.

b). Layu Fusarium : Dikarenakan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Tanda-tanda kelihatan bila ada tanaman yang terlihat fresh pada pagi hari serta layu pada siang hari, selanjutnya fresh kembali ke sore hari. Tanda-tanda ini berjalan sepanjang beberapa waktu sampai pada akhirnya mati. Mencegah dikerjakan dengan pemakaian benih yang tahan pada cendawan Fusarium oxysporum, pemakaian mulsa plastik supaya tidaklah terlalu lembab, drainase yang baik, perputaran tanaman serta aplikasi trichoderma. Pengaturan dikerjakan lewat cara buang tanaman diserang serta pengocoran trichoderma atau pengocoran fungisida.

c). Antraknosa : Tanda-tanda kelihatan bila ada bercak-bercak coklat pada daun serta pada akhirnya beralih warna kemerahan serta pada akhirnya daun mati. Bila menyerang buah mengakibatkan busuk buah diikuti adanya bulatan berwarna merah jambu serta lama kelamaan akan meluas. Pengaturan dikerjakan lewat cara buang jauh buah yang diserang serta penyemprotan dengan fungisida antracol, Bion M, dithane dan lain-lain.

d). Layu Bakteri : Diikuti adanya tanaman yang layu permanen, bila batang dipotong melintang kelihatan pembuluh xylem menghitam. Pengaturan dikerjakan dengan mencabut serta buang tanaman terinfeksi serta penyemprotan bakterisida, contohnya agrimicin.

e). Embun Tepung (Powdery mildew) : Tanda-tanda kelihatan adanya daun serta batang yang dilapis seperti tepung berwarna putih. Bila menyerang semua daun serta batang, daun serta batang jadi coklat serta mengkerut. Tanaman jadi lemah serta kerdil sebab perkembangan terhalang. Bisa dikontrol dengan menghancurkan tanaman diserang serta penyemprotan fungisida

Pemanenan Melon


Tanaman melon disebutkan telah siap panen jika mempunyai sinyal/ciri Tampilan Tanaman seperti berikut :

  • Ukuran buah sesuai ukuran normal
  • Serat jala pada kulit buah benar-benar riil/kasar
  • Warna kulit hijau kekuningan.

Di samping hal itu, biasanya pemanenan dikerjakan kira-kira 3 bulan sesudah tanam. Serta waktu pemanenan yang baik ialah dikerjakan saat pagi hari.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diaplikasikan dalam pemanenan buah melon :

  • Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimum 2,0 cm untuk perpanjang waktu taruh buah.
  • Tangkai dipotong berupa huruf “T”, tujuannya supaya tangkai buah utuh serta ke-2 bagian atasnya adalah tangkai daun yang sudah dipotong daunnya.
  • Pemanenan dikerjakan dengan setahap, dengan memprioritaskan buah yang benar­benar sudah siap dipanen.
  • Buah yang sudah dipanen disatukan disuatu tempat untuk disortir. Kehancuran buah karena terbentur/cacat fisik yang lain, semestinya dijauhi sebab akan kurangi harga jual khususnya di swalayan.

Panen dikerjakan dengan beberapa sesi, dengan memprioritaskan buah yang betul-betul sudah siap panen. Kalau dalam periode waktu 3-5 bulan akan datang harga melon diramalkan jatuh. Karena itu pilihan untuk perputaran tanaman yang bisa memakai tempat sisa menanam melon ialah cabai. Sebab tempat yang ada tak perlu dirubah. Cuma mulsa PHP dibuka serta dosis pemupukan ditambah lagi 50%.

Jika dalam periode waktu 4 bulan selanjutnya dikatakan harga melon bertambah, karena itu tempat sisa sawah ditanami padi terlebih dulu untuk satu musim tanam. Faktanya ialah dari sisi kormesial tanaman padi kurang memberikan keuntungan, tetapi dari sisi pemutusan siklus hidup hama serta penyakit benar-benar memberikan keuntungan. Ini karena disebabkan hama serta penyakit yang menyedot oksigen (aerob) akan mati dengan keadaan tanah yang terbenang air (anaerob). Sesudah menanam padi usai, tanaman melon yang ditanam akan berproduksi tinggi dengan efek serangan hama serta penyakit yang lebih rendah.

Penanganan Pasca Panen

Pascapanen adalah rangkaian pekerjaan yang dikerjakan sesudah melon dipanen. Kekeliruan perlakuan dalam pascapanen akan memengaruhi kualitas/tampilan buah melon.Setidaknya ada empat sesi kegiatan yang akan dilakukan diantaranya adalah:

Sesi Pengumpulan

Buah-buah melon yang sudah dipanen disatukan dalam satu tempat untuk selekasnya disortir. Waktu panen kehancuran buah semestinya dijauhi karena terbentur atau cacar fisik yang lain, sebab akan kurangi harga jual khususnya untuk mengonsumsi pasar swalayan.

Sesi Penyortiran serta Penggolongan

Melon yang sudah dipanen, diangkut serta disatukan di satu tempat selanjutnya di sortasi. Buah yang sehat serta utuh dipisah dari buah yang cacat fisik atau cacat sebab serangan hama serta penyakit. Buah melon yang berkualitas bagus selanjutnya di kerjakan penggolongan melon berdasar tiga kelas.

  • Kelas M1 yakni melon berbobot 1,5 kg/lebih jaring berupa prima.
  • Kelas M2 yakni melon berbobot 1–1,5 kg jaringnya tercipta cuma 70% saja.
  • Kelas M3 yakni berat buahnya beragam dengan jaring dikit ataukah tidak berupa benar-benar. Ini berlangsung sebab tanaman belum waktunya dipanen tetapi sudah mati terlebih dulu karena serangan hama.


Sesi Penyimpanan

Buah melon yang telah diambil, tidak bisa ditumpuk keduanya, serta buah yang belum terbawa bisa disimpan dalam gudang penyimpanan. Buah diatur dengan rapi dengan dilapis jerami kering. Area untuk menyimpan buah harus bersih, kering serta bebas dari hama seperti kecoa atau tikus. Melon yang telah begitu masak jangan dikumpulkan dengan buah yang 1/2 masak (mengkal). Jika ada buah yang mulai busuk harus di jauhkan dari area untuk menyimpan.

Sesi Pengemasan serta Pengangkutan

Paket untuk melon bisa dibikin dari kayu biasa serta banyak mempunyai lubang angin. Langkah menyusunnya, sisi basic kotak dikasih jerami kering yang cukup tebal, selanjutnya melon diberi jerami dibagian atas buahnya. Sebelum kotak ditutup, buah melon dikasih susunan jerami .
Tidak hanya dari kotak, pengemasan juga bisa memakai rajutan benang yang seperti jala, selanjutnya dimasukkan dalam paket karton. Dalam karton masih dilapis dengan jerami kering atau kertas hancuran. Dengan paket semacam ini semakin lebih terjamin dibandingkan dengan memakai kotak dari kayu (langkah tradisionil).

Kendaraan yang dipakai untuk mengangkat buah melon yang akan dibawa ke pasar bergantung jarak yang ditempuh. Buah yang akan di export umumnya dipak dengan spesial dengan peti kemas yang terbuat dari kayu, karton atau kotak plastik. Di kargo pesawat, peti kemas melon dimasukkan ke container pendingin supaya buah masih fresh bila sampai ke tempat arah.

Analisis Usaha

Dalam analisis usaha pada umumnya penentuan harga satuan mengikuti standar daerah. Hal ini lazim digunakan di usaha apapun. Berikut ini analisi usaha melon dengan asumsi wilayah sumatera:

No
Uraian
Satuan
Jumlah
Harga satuan
Rupiah
Keterangan
1
Pembersihan lahan
Ha
0,5
400.000
200.000
-
2
Pembuatan guludan
M
2940
1.500
5.900.000
Lebar 1 m, parit 0,7 m
3
Polybag
Kg
12
10.000
120.000
1000lbr/Kg
4
Pupuk kandang ayam
Kg
1000
600
600.000
100 gr/Tnm
5
Pupuk NPK
Kg
400
7.000
2.800.000
40 gr/tnm
6
Plastik Mulsa
Ball
12
40.000
480.000
250 m/ball (10kg)
7
Pembuatan bibit
Btg
11.760
100
1.176.000
9600 + 20% sisipan
8
Pemasangan mulsa + lubang tanam
HOK
10
40.000
400.000
-
9
Benih melon
Bgks
118
50.000
5.900.000
Jarak tanam 70 x 60 cm
10
Persemaian dan penanaman
HOK
12
40.000
480.000
-
11
Pemberantasan Hama Penyakit
HOK
20
40.000
800.000
20 kep x 30 cc x 4 x 2
12
Insectisida
L
5
150.000
750.000
20 kep x 20 cc x 4 x 2
13
Fungisida
Kg
5
70.000
350.000
20 kep x 20 cc x 4 x 2
14
Nematisida
Kg
20
180.000
3.600.000
2 gr/tnm
15
Pupuk daun
Kg
5
40.000
200.000
30 kep x 30 gr x 4 x 2
16
Panjatan
Btg
11.760
250
2.940.000
9800
17
Pengairan
HOK
70
40.000
280.000
2 x 1 hari
18
Pemupukan
HOK
12
40.000
480.000
4 HOK x lokasi

19
Penjarangan buah, pembungkusan dan pemangkasan cabang

HOK

24

40.000

960.000

400 btg/HOK
20
Panen
HOK
20
40.000
800.000


Keterangan :
Total modal : Rp.27.006.000
HOK : Harian orang Kerja
30 kep :  30 semprot ukuran 15 liter
30 cc : jumlah dosis dalam 1 Kep atau 2 cc/L air
4 : jumlah minggu dalam sebulan
2 : jumlah bulan tanaman (umur tanaman) atau 2 bulan
Keuntungan budidaya melon 0,5 Ha
Jumlah tanaman X persentase tumbuh (70%)
9.880 x  70 = 6860 tanaman
Jumlah tanaman hidup X rata-rata berat tanaman (kita ambil 1,2 kg)
6.860 x 1,2 kg = 8. 232 kg jika harga 6000
8.232 X 6000 = 49.392.000
Keuntungan bersih = 49.392.000 – 27.006.00 = 22.386.000


1. Perhitungan pembuatan guludan :
            Luas lahan : lebar guludan +  lebar parit
            5000 m : 1 m + 0,7 m
            5000 m : 1,7 m = 2941 atau dikecilkan jadi 2940
2. Perhitungan benih melon :
            Luas Guludan : Jarak tanam (ambil panjangnya)
            2.940 m : 60 cm = 4900 karena dalam satu guludan ada dua tanaman kanan dan kiri.
            Maka di kalai dua hasilnya 9.800
           
            Kebutuhan bibit penyisipan 20 % dari 9.800 = 1960
            9.800 + 1.960 = 11.760 karena dalam satu bungkus melon jenis glamor 100 biji maka
            diperlukan 118 bungkus yang setara dengan 11.800 bibit
3. Perhitungan pembasmian gulma:
            1 HOK dalam aplikasi Herbisida 12 kep
4. Perhitungan penggunaan pestisida:
            Dosis X jumlah tanaman
            Untuk nematisida yaitu 2 gr/tnm X 9800 = 19600 gr atau setara 19,6 kg dibulatkan jadi 20 kg
5. Perhitungan volume polybag:
            Jumlah tanaman : jumlah polybag dalam 1Kg
            11.760 : 1000 = 11,76 kg dibulatkan jadi 12 Kg
6. Perhitungan tenaga kerja:
            Harga standar pembersihan lahan dalam satu hektar adalah : 400.000
            Pembuatan guludan per meter adalah : 1.500
7. Perhitungan penggunaan mulsa:
             Jumlah guludang dibagi jumlah mulsa perball
            2940 m  : 250 m/ball = 11,76 ball dibulatkan jadi 12 Ball




0 Response to "Cara Budidaya Melon Sky Rocket"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel