InilahMengukur Kebutuhan Pupuk dengan Petak Omisi
Salah satu unsur penunjang pada keberhasilan usahatani merupakan mencukupi kebutuhan hara flora. Tanaman yang mempunyai kecukupan unsure hara tentu akan mempunyai pertumbuhan, ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, serta produksi yang lebih baik dibandingkan tumbuhan yang kekurangan unsure hara. Kebutuhan hara flora ditentukan oleh beberapa hal antara lain : potensi hasil varietas, iklim, ketinggian tempat, ketersediaan hara dalam tanah, dan pola tanam.
1. Potensi hasil varietas
Setiap varietas tanaman memiliki potensi hasil yang berbeda-beda, tanaman hibrida mimiliki potensi yang lebih besar dibandingkan dengan varietas local. Rata-rata produktivitas tanaman padi adalah 6 ton/Ha GKP. Pada beberapa program peningkatan produksi menuju swasembada pemerintah berusaha menaikkan menjadi 7 ton/Ha GKP dengan inovasi-inovasi antara lain perubahan system tanam misalnya menggunakan jajar legowo, penggunaan alat dan mesin pertanian, pengelolaan hama dan penyakit secara terpadu, mengurangi kehilangan hasil, pengairan dan pemupukan yang tepat.
2. Iklim (musim hujan atau musim kemarau)
Pada animo penghujan kandungan N yg ada pada huma sangat tinggi, yang berasal berdasarkan air hujan. Oleh akrena itu dalam isu terkini penghukan umumnya petani mengurangi dosis hadiah pupuk urea, apabila berlebih sanggup menjadikan menurunnya hasil dan rentan terserang hama serta penyakit. Antisipasinya adalah selalu melakukan pengukuran keadaan hara di huma. Sedangkan tidak sinkron menggunakan isu terkini kering yg kebutuhan pupuknya malah lebih tinggi.
3. Ketinggian tempat diatas permukaan laut.
Beberapa tumbuhan mempunyai persyaratan tumbuh, salah satunya merupakan ketinggian dari muka laut. Ketinggian dalam muka laut sangat berpengaruh kepada usia flora padi yang ditanam di dataran tinggi mempunyai umur yang lebih panjang dibandingkan dalam dataran rendah, penyebabnya galat satunya merupakan kebutuhan akan sinar surya. Hal tersebut pula menghipnotis metabolism flora mengambil hara menurut tanah yang dipergunakan buat fotosintesis.
4. Ketersediaan hara dalam tanah
Padi yg ditanam pada huma sawah tentu akan memiliki produktivitas yg lebih tinggi dibandingkan yg ditanam pada lahan tegalan. Kandungan unsure hara & keseburan tanah sangat berpengaruh terhadap akbar dan kecilnya hasil produksi. Untuk selalu menjaga kandungan hara dalam tanah maka pemupukan organik harus rutin dilakukan, & dilakukan jua pembenaman sisa hasil panen dan bahan organik ke pada tanah.
5. Pola tanam (monokultur, polikultur, rotasi tanaman)
Tanaman yg memiliki pola tanam menggunakan dirotasi tentu akan mempunyai produksi yang lebih baik, selain mencegah serangan hama dan penyakit menggunakan memutus daur hayati hama dan penyakit tersebut. Penanaman menggunakan rotasi jua mampu menjaga kesuburan tanah. Tanaman polikultur juga mempunyai tingkat produksi yg lebih rendah karena adanya perbutan hara antar tanaman . Serta persaiangan dalam memperebutkan cahaya dan air.
Kebutuhan hara tanaman harus diketahui melalui pengujian-pengujian dan menggunakan indikator-indikator tertentu, agar pemupukan atau penambahan hara tertentu bisa tepat. Ada beberapa cara untuk mengukur kebutuhan hara dan kondisi hara di lahan sawah, antara lain dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD), Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan menggunakan Petak Omisi. Dosis pupuk untuk tanaman padi sangat tergantung kepada beberapa hal sebagai berikut :
1. Status hara atau suplai hara tanah
2. Kebutuhan tanaman akan hara
3. Kandungan hara dalam pupuk.
Manfaat dan imbas penerapan pemupukan khusus lokasi.
1. Pemberian pupuk yang tepat takaran, tepat waktu, dan tepat jenis.Pupuk yang diperlukan sesuai, maka pemupukannya akan lebih effisien, hasil tinggi, dan pendapatan petani meningkat.
2. Pencemaran lingkungan dapat dihindari, kesuburan tanah tetap terjaga, dan produksi lestari.
3. Mengurangi biaya pembelian pupuk.
Disebutkan di atas bahwa salah satu cara untuk mengukur dan menetukan dosis pupuk adalah dengan menggunakan petak omisi,Petak omisi disebut pula uji pengurangan satu unsur hara, secara lengkap pengertian petak omisi adalah suatu metode untuk menentukan takaran pupuk P dan K dengan cara membandingkan hasil padi yang dipupuk lengkap (NPK) dengan hasil padi tanpa salah satu unsur hara tersebut.
1.Kriteria pemilihan lokasi petak omisi
a. Kesuburan tanah dalam hamparan harus seragam
b. Sistem tanam menyangkut pola dan tata tanam sebisa mungkin seragam, karena hal ini akan mempengaruhi perbedaan kandungan unsure hara yang ada dalam tanah apabila vegetasinya berbeda, ini disebabkan penyerapan unsure hara oleh tanaman yang satu berbeda dengan tanaman yang lain.
c. Kondisi sosial ekonomi dalam kepemilikan lahan
d. Kemudahan jangkauan untuk kunjungan lapang
e. Partisipasi petani, hal ini sangat dibutuhkan dalam petak omisi. Sehubungan dengan pertisipasi petani ini dibutuhkan koordinasi yang matang dengan petani atau kelompok tani yang lahannya akan digunakan sebagai lahan petak omisi.
Petak Omisi |
2.Cara melakukan petak omisi
a. Pilih 3-10 petani mewakili suatu wilayah dengan kriteria:
1) Variasi kesuburan tanah di suatu wilayah,
2) Variasi pola tanam,
3) Tingkat kondisi sosial ekonomi berdasarkan luas pemilikan lahan dan tingkat kesejahteraan petani,
4) Mudah dijangkau untuk kunjungan lapang, dan
5) Kesediaan petani untuk melaksanakan pengkajian.
b. Buat 4 petak ukuran 5 m x 5 m, dengan perlakuan pupuk:
1) Petak ke-1 diberi pupuk lengkap N, P, dan K
2) Petak ke-2 diberi pupuk N dan P (tanpa K)
3) Petak ke-3 diberi pupuk N dan K (tanpa P)
4) Petak ke-4 diberi pupuk P dan K (tanpa N).
c. Gunakan benih bermutu, pengelolaan tanaman baik termasuk pengairan dan pengendalian hama penyakit. Air irigasi diatur agar air tidak masuk dari petak yang satu ke petak lainnya.
d. Tiap petak perlakuan dipisahkan dari perlakuan lainnya dengan pematang (tinggi minimal 15 cm dan lebar 20-30 cm).
e. Apabila petani biasanya menggunakan pupuk kandang, gunakanlah dosis yang sama pada petak omisi.
Pelaksanaan Petak Omisi di Lapangan |
Skema Pengaturan Aliran Air Pada Petak Omisi |
3.Perhitungan petak omisi
a. Gunakan hasil panen petak omisi sebagai indikator potensi suplai hara tanah
b. Hitung rata-rata hasil panen petak omisi dari lahan yang terwakili untuk mendapatkan estimasi rekomendasi domain (wilayah)
c. Kebutuhan pupuk di tentukan dengan tabel sebagai berikut:
Tabel Dosis P yang diperlukan |
Dosis K dengan pengembalian semua jerami |
Tabel Dosis K yang dibutuhkan jika tanpa pengembalian jerami |
0 Response to "InilahMengukur Kebutuhan Pupuk dengan Petak Omisi"
Posting Komentar