Cara Menanam Jeruk Keprok di Rumah

jeruk keprok


Jeruk keprok  adalah sebuah jeruk yang bisa bertumbuh di daerah tropis serta subtropis. Pohon jeruk ini memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan jeruk lainnya.  Buah yang mempunyai nama latin Citrus reticulata memiliki beberapa varietas meliputi merupakan satsuma atau mikan (Citrus unshiu), clementine, clemenule, atau nules (Citrus × clementina.

Jeruk Keprok bermanfaat untuk kesehatan, meliputi bisa dipakai sebagai adjuvan (pelengkap) pengobatan kanker prostat, dan memberi bantuan tatalaksana terapi kencing manis melitus, batu empedu, obesitas (kegemukan), asma, batuk seratus hari, batuk berdahak, influenza, meredakan gatal-gatal, pegal linu, bisul, sakit pinggang, meningkatkan nafsu makan.

Jeruk berkhasiat pula sebagai antiradang. Maksudnya, manjur menanggulangi radang tenggorokan, amandel, usus, lambung, paru-paru, serta persendian. Jeruk juga telah lama digunakan nenek moyang sebagai ramuan konvensional untuk menurunkan kolesterol, hipertensi (tekanan darah tinggi), menanggulangi gangguan perkemihan (anyang-anyangan), dan menghilangkan bau badan.

Daging buah jeruk keprok berkhasiat meluruhkan dahak dan mengembalikan stamina tubuh. Biji-bijinya juga berfaedah untuk menghentikan nyeri dan upaya pemulihan tenaga.


Metoda Budidaya Jeruk Keprok

persiapan lahan jeruk keprok

Persiapan Lahan


Pengolahan tanah ialah bagian perlu dari berkebun Jeruk Keprok. Mengetahui kapan serta bagaimana untuk ketentuan bertumbuh tanaman dengan media tanah yang spesifik amat penting untuk membikin lingkungan yang paling baik bagi tanaman Kamu untuk berkembang.

Jenis tanah yang sesuai untuk budidaya jeruk siam serta keprok yaitu jenis lempung sampai lempung berpasir. Tanah lempung berpasir mempunyai  fraksi liat 7- 27 %,  fraksi debu 25 - 50 % serta fraksi pasir < 50 %.

Idealnya jenis tanah dengan tekstur lempung berpasir tersebut memiliki lapisan tanah / solum yang dalam merupakan 150 cm. Maksudnya  sampai dengan kedalaman 150 cm nggak ada lapisan kedap air yang menghalangi peresapan air tanah. Kedalaman air tanah  dari permukaan sekitar 75 cm.

Derajat keasaman tanah atau  pH yang ideal untuk tanaman jeruk yaitu 6.  Kalau pH tanah di bawah 5, maka unsur mikro bisa meracuni tanaman dan sebaliknya tanaman akan kekurangan unsur mikro apabila pH diatas 7.

Kegiatan meladang Jeruk Keprok dimulai dengan mengolah tanah. Proses ini pengolahan tanah untuk tanaman ini dikenal sebagai finishing Soil. Kegiatan ini diantaranya menggali tanah ataupun membuat alur proses menanami untuk selanjutnya tanah tersebut siap untuk kegiatan proses menanam. Untuk menjalankan ini, Kamu dapat memakai Rototiller atau peralatan tangan serupa dengan sekop ataupun garpu.

Jika Kamu memiliki pekarangan yang agak luas Kamu bisa juga menggunakan handtractor kecil, semacam impala produksi yanmar. Menurut apa yang sudah dilazimkan, para petani menambahkan pupuk kandang atau kompos dalam tanah yg dikerjakan untuk meningkatkan pasokan hara.

Pemupukan


Jeruk Keprok membutuhkan campuran nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), serta nutrisi mikro lain supaya bisa bertumbuh sehat dan subur. Beberapa dari nutrisi tersebut tersedia secara alami di dalam tanah, tapi proses menanami bunga , rumput dan sayuran baru setiap musim semi dari tahun ke tahun, aneka nutrisi tersebut semakin habis dan perlu diganti.

Pemupukan Kimia


Pupuk mempunyai bentuk butiran kecil relatif mudah ditaburkan di sekitar halaman rumput serta juga kebun/taman. Karena Anda tidak memasukkan pupuk langsung ke dalam tanah maka pupuk harus ditaburkan setiap beberapa bulan. Untuk menolong supaya pupuk tahan lebih lama, gunakanlah penggaruk ladang untuk menyaringnya ke dalam tanah pada bedeng di ladang Kamu.

Takaran pupuk yang dibutuhkan tanaman dipengaruhi oleh jenis/varietas, usia, hasil ataupun biomasa yang dihasilkan tanaman, serta faktor lingkungan.  Tersedia beberapa pendekatan untuk memilih dosis pupuk, ialah penyelidikan tanah maupun daun, percobaan lapangan pada bermacam-macam usia tanaman, penggantian hara yang hilang untuk pertumbuhan dan hasil panen, serta gejala kasat mata.

Bagi petani yang jauh dari laboratorium Ilmu Tanah dan lahannya sempit dan terpencar, pendekatan paling gampang dan sederhana yaitu menurut umur tanaman dan hasil panen dikombinasi dengan analisis tanah.

Rekomendasi berdasarkan usia tanaman dipakai teristimewa pada periode tanaman belum menghasilkan buah (TBM).   Awalnya, tanaman perlu dipupuk N lebih banyak agar pertumbuhan vegetatifnya optimal.  Waktu berumur 3 tahun, tanaman mulai memasuki transisi menuju periode menghasilkan buah/dewasa  (TM) sehingga porsi P serta K ditingkatkan guna mendukung pembentukan organ generatifnya.  Walaupun tanaman muda membutuhkan dosis pupuk lebih rendah, aplikasinya penting lebih sering lantaran jangkaun akar untuk menyerap pupuk masih sempit/terbatas.

Pemberian pupuk Ca serta B juga memberikan pengaruh yang cukup besar dalam mengurangi buah pecah. Perihal ini ditunjukkan oleh perlakuan pupuk anorganik + pupuk organik + mulsa + (Ca + B) dengan buah pecah 25,6% nyata lebih sedikit dibandingkan dengah jumlah buah pecah pada perlakuan pupuk anorganik + pupuk organik + mulsa 35,2% dan pada perlakuan pupuk anorganik (teknologi petani) yang mencapai 42,2%. Kalsium (Ca) salah satu fungsinya yaitu mempertebal dinding sel buah sehingga permeabilitasnya lebih tinggi , yang diharapkan dapat mengurangi pecah buah waktu fase cepat pembesaran buah.



Pemupukan Organik


Metode pertanian ramah lingkungan (organik) bertujuan untuk membawa tanah ke bentuk yang sehat dengan menggunakan sistem non-kimia dan bebas pestisida. Pengolahan tanah organik yang akurat menolong mengendalikan gulma dan menghasilkan tanaman yang sehat. Rongga tanah yang kaya bakal oksigen yaitu bagian integral dari proses pertumbuhan. Budidaya secara organik tanpa racun yaitu solusi pengendalian hama terpadu.

Pertanian organik tak hanya perihal menyediakan kandungan gizi ke tanah. Hal ini juga perihal mendorong bentuk kehidupan dalam tanah untuk berkembang. Cacing tanah ialah makhluk hidup yang berperan sebagai pendaur ulang bahan organik. Cacing tanah juga menjaga ronggga rongga dalam tanah.

Selain cacing tanah, tanah yang kaya bahan organik juga rumah bagi miliaran mikroorganisme menguntungkan semacam bakteri, alga serta jamur. Waktu organisme ini berkembang pesat serta dalam keseimbangan sempurna, dia dengan yang lain mengubah kotoran menjadi tanah yang penuh unsur hara. Kombinasi yang akurat unsur hara akan menjadi suplemen natural menolong tanaman Kamu berkembang.

Seleksi Bibit


bibit jeruk keprok


Bibit jeruk yang familiar ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yang baik yaitu yang bebas penyakit, mirip dengan induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang mempunyai ukuran sedang serta mempunyai sertifikasi penangkaran bibit.

Metoda Penyemaian Bibit


a) Metoda generatif

Biji diambil dari buah dengan teknik memeras buah yang telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yang nggak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang.
Areal persemaian memiliki tanah yang subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm serta dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m2.
Biji ditanam dalam alur dengan jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram.
Sesudah bertanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm sesudah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag ialah campuran pupuk kandang serta sekam (2:1) ataupun pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1).

b) Teknik Vegetatif

Metode yang lazim dikerjakan adalah penyambungan tunas pucuk serta penempelan mata tempel. Untuk kedua metoda ini penting dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran kukuh serta luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yang familiar dipakai oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange serta Carizzo citrange.

Kunci terbaik sukses dalam budidaya jeruk yang dapat bertahan lama maupun yang sering di sebut budidaya jeruk berkelanjutan diantaranya adalah " PEMILIHAN BIBIT JERUK YANG UNGGUL Serta BEBAS PENYAKIT" yang dimaksud bibit jeruk unggul yaitu bibit jeruk pilihan yang mempunyai kriteria sebagai berikut :


  • Mempunyai Ukuran Minimal 50 cm dari mata tempel, serta mengalami 2 x fase pertumbuhan
  • Memiliki batang tegap,
  • Memiliki daun , batang yang sehat dan nggak menderita serangan hama
  • Perakaran yang kompak, sehat dan memiliki akar serabut yang cukup
  • Bibit masih muda ( berumur sekitat 6 bulan dari okulasi)
  • Entris berasal dari bpmt 
  • Tinggi okulasi sekitar 20 cm

Lain daripada dari kriteria unggul diatas  yang amat harus di perhatikan yaitu pengambilan entris yang bersumber dari BPMT yang jelas, sehingga bibit yang di hasilkan merupakan bibit jeruk yang bebas penyakit, yang bakal mampu bertahan hinga 10 tahun lebih.

Berikut ini tips pemilihan bibit unggul agar lebih gampang diingat :

  • Kita perlu jeli memilih bibit yang sesuai dengan spesifikasi dataran rendah maupun dataran tinggi.
  • Usahakan pilih bibit unggul bersertifikat yang terbebas dari hama serta virus.
  • Pilih bibit yang berdaun lebat berakar serabut banyak berakar tungang sedang.
  • Memilih bibit dengan perkembangan yang baik.


Menanam Bibit


Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di tanah garapan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Tanah garapan yang bakal ditamani dibersihkan dari tanaman tidak sama maupun sisa-sisa tanaman. Jarak tanam beragam untuk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini:
1) Keprok dan Siem : jarak bertanam 5 x 5 m
2) Manis : jarak bertanam 7 x 7 m
3) Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
4) Nipis : jarak bertanam 4 x 4 m
5) Grape fruit : jarak bertanam 8 x 8 m
6) Besar : jarak bertanam (10-12) x (10-12) m

Lubang bertanam hanya dibuat pada tanah yang belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dengan 20 kg pupuk kandang. Setelah proses menanami tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m cuma dibuat kalau jeruk ditanam di tanah sawah.

Bibit jeruk bisa ditanam pada musim hujan atau musim kemarau kalau ada air untuk menyirami, namun sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, harus dikerjakan:
1) Pengurangan daun dan cabang yang berlebihan.
2) Pengurangan akar.
3) Pengaturan posisi akar agar jangan terdapat yang terlipat.

Sesudah bibit ditaman, siram seperlunya serta diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yang bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa supaya nggak menyentuh batang untuk menghindari kebusukan batang.

Sebelum tanaman berproduksi serta tajuknya saling menaungi, bisa ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yang sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.

Antisipasi Hama dan Penyakit Sejak Dini


Hama penyakit seringkali menyerang tanaman budi daya para petani, tak terkecuali pada tanaman Jeruk Keprok. Serangan hama dan penyakit bisa menjadikan penurunan pada mutu cabai yang dihasilkan sehingga membikin daya jualnya menjadi lebih rendah. Malahan, tak sedikit juga serangan hama penyakit tersebut menciptakan panen menjadi gagal total.

Terkadang tanaman bertumbuh dengan tak semestinya, ada dua faktor yang menjadikan perkembangan tanaman terganggu merupakan, faktor biotik (protozoa,jamur, bakteri, virus, nematode, serta tumbuhan parasit) serta faktor abiotik (suhu, cahaya, iklim, garam, air, serta unsur hara).

Hama adalah organisme yang menggangu proses bertumbuh kembangnya suatu tanaman.
Gangguan terhadap tanaman tidak cuma hama tapi adapula yang disebut penyakit. Tidak
serupa dengan hama, penyakit tak mengonsumsi tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan dengan menggangu proses-proses dalam tubuh tanaman sehingga mematikan tanaman.

Tak ubahnya sebuah kalimat bahwa lebih baik menahan agar tidak terjadi daripada mengobati, maka daripada terlalu sibuk fokus mengatasi hama, mungkin terdapat baiknya untuk menjalankan pencegahan terlebih dahulu dengan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya serangan hama penyakit pada tanaman tersebut.

Pencegahan hama serta penyakit juga dapat dikerjakan dengan memanfaatkan sumber daya hayati supaya lebih ramah lingkungan. Langkah ini penting lebih diutamakan dengan mengutamakan pada pemanfaatan musuh natural domestik dengan cara membikin lingkungan yang mendukung makin berfungsinya musuh-musuh natural secara maksimal. Beberapa musuh alami perlu semacam parasitoid, predator serta jamur entomatogen diketahui dapat menekan serangan hama dan penyakit pada tanaman Jeruk Keprok.

1. Pangkas Tanaman


Pemangkasan ialah penghilangan beberapa bagian tanaman. Dalam suatu kebun perihal ini lazimnya berkaitan dengan pemotongan bagian-bagian tanaman yang berpenyakit, tak produktif, ataupun yang tak diinginkan. Dengan cara alami, kondisi-keadaan alam semacam angin, salju, ataupun kabut dari air laut dapat mengakibatkan pemangkasan natural. Tujuan dari pemangkasan ialah untuk membentuk tanaman dengan cara memeriksa ataupun mengarahkan pertumbuhan tanaman, untuk menjaga kesehatan tanaman, atau untuk mempertinggi hasil ataupun kualitas buah atau bunga yang dihasilkan.

Nah berikut ini beberapa guna pemangkasan batang serta daun :


  • Pemangkasan dikerjakan agar bentuk pohon dan cabangnya baik
  • Pemangkasan pada daun dapat merangsang perkembangan lebih banyak tanaman
  • Pemangkasan pohon dapat meningkatkan jumlah cabang yang berarti meningkatnya jumlah hasil berupa buah jeruk keprok
  • Pemangkasan dilakukan untuk menghindari serangan hama dan ulat
  • Pemnagkasan buah jeruk keprok yang terlalu banyak dalam satu pohon yang sama dikerjakan untuk meningkatkan kualitas rasa jeruk keprok serta menjaga kestabilan hasil dimasa yang bakal dating.Pemupukan yang tepat


2. Menjaga Kebersihan Di Sekeliling Tanaman


Lingkungan yang bersih tak cuma menciptakan siapapun yang memandangnya menjadi merasa nyaman dan aman. Lingkungan yang bersih juga akan memberikan manfaat yang banyak, tergolong dalam pengawasan penyakit. Karena kita tahu bahwa lingkungan yang kotor yaitu sarang dari banyak bibit penyakit berbahaya.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dalam menjalani pola hidup sehat. Lantaran lingkungan merupakan tempat yang amat luas tidak hanya di sekitar rumah saja. Namun, dengan menfokuskan cara-cara menjaga kebersihan lingkungan dibawah ini, kita pasti dapat menjaganya dengan baik.

Memanen Jeruk Keprok


Ketika panen buah jeruk keprok SoE yang paling tepat yaitu pada keadaan buah sudah memasuki stadia masak fisiologis, yaitu dalam kondisi di mana kandungan komponen kualitas dalam buah telah mencapai maksimal serta tak akan berubah maupun cuma sedikit berubah lantaran jeruk tergolong golongan buah non klimaterik. Jadi penentuan saat panen yang tepat untuk jeruk keprok SoE sangat penting kaitannya dengan upaya mendapatkan buah berharga prima dan kemudian terus dipertahankan lebih-lebih diperbaiki dengan perlakuan pasca panen yang betul.

Usia Petik Optimal Jeruk Keprok SoE


Buah bisa dipanen jika telah mencapai kondisi matang fisiologis, adalah pada saat buah berumur 31-32 minggu sesudah bunga mekar;

  • Permukaan kulit buah jeruk 50-80% sudah berwarna kuning-orange;
  • Pada kondisi masak fisiologis, citarasa buah telah optimal, enak, manis asam segar dengan nilai brix° berkisar 9-10 serta kadar asam 1,4-1,5, dan nilai ini sudah mencukupi standar kematangan untuk jeruk keprok/mandarin umumnya;
  • Buah yang dipanen pada saat petik optimum bisa disimpan 3 minggu pada temperatur ruang (27-30°C) serta 8 minggu pada suhu dingin sekitar 10°C. Buah yang dipanen muda sebelum ketika petik optimum, meskipun memiliki usia simpan yang lebih lama tapi citarasa enak buah belum didapat dan buah tidak bisa berubah menjadi orange cerah merata serupa dengan yang diharapkan.

Cara Panen



Panen buah jeruk keprok SoE sebaiknya dikerjakan pada pagi ataupun sore hari. Panen nggak harus dilakukan sekali tetapi bisa beberapa kali tergantung stadia buah yang terdapat di pohon; pilih buah yang sudah masak fisiologis;

  • Siapkan semua peralatan yang diperlukan untuk panen meliputi gunting panen, rompi panen, keranjang maupun wadah buah hasil panenan, tangga, dan lainnya;
  • Panen buah dikerjakan pada pagi hari sampai dengan menjelang siang maupun sore hari, tujuannya untuk menghindari embun dan terjadinya penguapan dari buah yang berlebihan;
  • Potong dengan memakai gunting panen tangkai buah sepanjang ± 5 cm dari pangkal buah dengan maksud untuk merangsang munculnya tunas bunga periode pembuahan berikutnya, serta seterusnya dipotong lagi hingga posisi tangkai buah rata dengan permukaan buah; baru kemudian dimasukkan ke dalam rompi panen yang dapat diisi maksimal 10 kg;
  • Gunakan tangga untuk menjangkau buah yang terdapat di tajuk bagian atas serta hindari memanjat pohon semasa melakukan panen buah.

Pengumpulan Buah Hasil Panenan

Buah yang sudah dipanen serta dimasukkan ke dalam rompi panen kemudian dikumpulkan ke keranjang/wadah panen yang lebih besar untuk seterusnya dibawa ke tempat ruang penyimpan sementara yang teduh;

  • Ruang penyimpanan sementara perlu bersih, ternaungi, serta nggak lembab, sirkulasi udara cukup, serta aman;
  • Buah selanjutnya siap digrading (dikelompokkan berdasarkan ukuran buah), kemudian di-packing (dikemas) dalam kardus 20-40 kg.

0 Response to "Cara Menanam Jeruk Keprok di Rumah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel