Teknik Budidaya Tanaman Karet (2) | Kebunku
Penanaman
Jarak tanam
Penentuan jarak tanam dipengaruhi sang bentuk daerah, jenis tanah, kesuburan tanah, tinggi tempat, jenis klon, dsb. Pada huma yg berombak atau bergelombang digunakan jarak tanam 8,0 x dua,lima m, sedangkan pada wilayah yang miring atau datar dipakai jeda tanam 7 x tiga atau 7,14 x 3,33 m. Lubang tanam dibentuk dua-6 ulan sebalum penanaman, dengan ukuran berkisar antara 60 x 60 x 60 centimeter atau 80 x 80 x 80 centimeter.
Waktu tanam
Penanaman dilakukan dalam awal hingga pertengahan demam isu hujan. Dua minggu sebelum penanaman lubang tanam ditutup kembali dan diberi pupuk dasar TSP (100 g/lubang) atau Rock Phosphate (113 g/lubang). Untuk meletakan bibit dibuat lubang kecil dengan ukuran sedikit lebih akbar menurut ukuran bibit yg akan ditanam. Bibit ditanam menggunakan posisi tegak & mata tunas ke satu arah (pada tanah datar menghadap ke timur, pada tanah miring menghadap lereng). Timbun dengan tanh hingga leher akar, lalu disekitar bibit ditutup menggunakan mulsa.
Pemeliharaan Tanaman
1 . Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Penyulaman
Tujuan penyulaman adalah buat mengubah tumbuhan yang tewas atau pertumbuhannya nir normal menggunakan bibit yg baru. Penyulaman dilakukan hingga tumbuhan berumur 3 tahun. Bibit yang digunakan pada penyulaman:
- pada tanaman berumur 1 tahun digunakan bibit dalam polibeg;
- pada tanaman berumur 2-3 tahun digunakan bibit stum tinggi.
Penyulaman dilakukan ketika terdapat hujan.
Pengedalian gulma
Tijuan pengendalian gulma merupakan buat melindungi tanaman pokok terhadap gangguan gulma berupa rumput-rumputan atau perdu yg tumbuh liar disekitar tanaman utama. Gulma yg terdapat pada areal flora karet antara lain:
1) Gulma berbahaya: alang-alang (Imperata cylindrica), teki (Cyperus rotundus dan C, kilinga), sembung rambat (mikania cordata dan M. micrantha), kirinyuh (Eupathorium odoratum), harendong (Melastoma malabathricum) dan paku andam (Dicranopteras linearis)
2) Gulma lunak: rumput-rumputan, pakis (Nephrolepis bisserata), wedusan/babadotan (Ageratum conyzoides), sintrong (Erchites valerionifolia), dsb.
Pengendalian dilakukan dengan sistem siangan bersih (clean weeding) sepanjang barisan tumbuhan menggunakan jeda 1-2 m kanan kiri barisan. Tanah pada antara areal siangan higienis ditutup dengan tanaman penutup tanah atau rumput yg tidak berbahaya. Upaya pengendalian:
(1) cara preventif: mengusahakan biji tanaman penutup tanah tidak bercampur dengan biji gulma;
(2) cara kultur teknis: penanaman tanaman penutup tanah, tumpangsari pada tanaman muda, dsb.
(3) cara mekanis: pengendalian menggunakan alat-alat seperti cangkul, kored, garpu, parang, traktor, dsb.
(4) cara hayati: menggunakan musuh alami baik berupa penyakit maupun jamur yang dapat menekan atau membasmi pertumbuhan gulma;
(5) cara kimiawi: dengan menggunakan herbisida.
Merangsang percabangan
Dilakukan dalam pohon yang lambat bercabang sepeti klon RRIM 600 dan GT 1. Tujuan merangsang percabangan: untukmmendorong tumbuhan supaya bercabang dalam ketinggian yang dikehendaki; buat memperbaiki cabang sinkron menggunakan yg iperlukan supaya tanaman memiliki mahkota yg baik/rimbun; buat menaikkan kesuburan pertumbuhan flora dan memperoleh pohon yg rimbun.
Umur flora pada waktu perangsangan sudah berumur 14-18 bulan; Percabangan dirangsang pada ketinggian 2,5-3 m pada kulit yang telah berwarna coklat;
Cara merangsang percabangan: menciptakan dua ukiran pada kulit mengelilingi btg hingga batas kayu menggunakan jarak 20 cm; menggunakan menutup/membungkus pucuk.
Pemupukan
Tujuan pemupukan pada TBM adalah: agar tumbuhan tumbuh subur, cepat dan sehat sebagai akibatnya matang sadap lebih cepat; supaya flora cepat menutup sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma
Dosis pupuk untuk tanaman karet muda adalah sbb:
Umur setelah tanam (bulan) | Dosis per pohon | |||||||
Tanah latosol | tanah PMK | |||||||
ZA | Urea | TSP | ZK | ZA | Urea | TSP | ZK | |
3 9 15 21 27 33 39 45 51 57 | 50 100 150 200 250 300 400 500 600 600 | 21,7 43,5 66,2 87,0 108,7 130,4 173,9 217,4 260,9 260,9 | 17,5 35 52,5 70 87,5 105,5 133,3 155,5 175 175 | 15 30 45 60 75 90 120 150 180 180 | 50 100 150 200 250 300 400 500 600 600 | 21,7 43,5 66 87 108,7 130,4 173,9 217,4 260,9 260,9 | 27 54 81 108 135 162 216 270 324 324 | 13 26 39 52 65 78 104 150 156 156 |
Pemberian pupuk dilakukan pada awal & akhir ekspresi dominan hujan.
Pupuk dibenamkan pada parit dangkal yg dibentuk pada sekeliling pohon menggunakan jarak selebar tajuk tanaman .
Pengukura lilit batang
Tujuan pengukuran lilit atang adalah buat mengetahui laju perumbuhan tanaman dan memilih matang sadap.
Dilakukan sekali pada setahun.
2 . Pemeliharaa Tanaman Menghasilkan (TM)
Penyiangan
Tujuan penyiangan pada flora membuat adalah: mengurangi persaingan antara tanaman pokok menggunakan tumbuhan liar sebagai akibatnya tanaman utama tumbuh menggunakan sebaik-baiknya; memudahkan pekerjaan penyadapan menggunakan membuat siangan higienis sepnjang barisan tanaman ; mempertahankan LCC sebagai epilog tanah.
Macam-macam sistem penyiangan: memberantas alang-alang secara kimiawi atau secara manual; penyiangan babadan, dilakukan 3 bula sekali; membuang/membongkar semak & perdu liar.
Cara penyiangan: secara konvensional/manual: dibabad, dicangkul atau dikored; cara kimia: menggunakan banyak sekali macam herbisida.
Pemupukan
Tujuan pemupukan dalam flora membuat merupakan: buat meningkatkan hasil; mempertahankan dan memperbaiki kesehatan & kesuburan pertumbuhan tanaman pokok.
Dosis pupuk per pohon per 6 bulan:
- pada tanah latosol: 600 g ZA (280 g Urea) + 133,3 g TSP + 180 g ZK;
- pada tanah PMK: 600 g ZA (280 g Urea) + 324 g TSP + 156 g ZK.
Cara hadiah pupuk: dilakuka pada dalam parit yang dibuat melingkar dengan jarak dua m dari tumbuhan utama, atau ditengah-tengah antara dua barisan flora; pada kebun yang LCC-ya baik, disebarkan pada jalur siangan bersih. Pemberian dilakukan dalam awal animo hujan & awal demam isu kemarau.
Penjarangan
Tujuan penjarangan adalah untuk memperoleh kerapatan tumbuhan yang optimum, tumbuhan yang terlalau kedap mengakibatkan pertumbuhan dan waktu buka sadap lebih lambat, kulit btg tipis, output kurang, dan kadar karet kering lebih rendah.
Cara penjarangan: secara selektif, yaitu membuang tumbuhan dengan menentukan flora yang pertumbuhannya kurang baik; secara teratur, dilakukan penjarangan dari tahun sadap.
Salah satu contoh penjarangan berdasarkan tahun sadap
Tahun sadap | Jumlah ph/ha | Tahun sadap | Jumlah ph/ha | Tahun sadap | Jumlah ph/ha |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 | 400 400 395 385 380 375 370 365 350 340 | 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 | 330 320 320 320 320 200 290 285 280 275 | 21 22 23 24 25 |
270
265
260
255
250
Posted in: Budidaya Karet
0 Response to "Teknik Budidaya Tanaman Karet (2) | Kebunku"
Posting Komentar