Teknik Budidaya Tanaman Karet (3) | Kebunku

Penyadapan

Penyadapan (pemungutan output pada tumbuhan karet) adalah pengambilan/panen lateks menggunakan cara membuka pembuluh lateks, menggunakan mengikuti norma-kebiasaan tertentu dan bertujuan menerima produksi tinggi yang secara ekonomis menguntungkan, dan berjangka ketika lama atau berkesinambungan dengan memperhatikan kesehatan tumbuhan.

Lateks masih ada pada pembuluh lateks yg berada di pada jaringan floem, dengan semakin ke dalam (mendekati kambium) pembuluh lateks semakin poly.

Pembuluh lateks melingkar di dalam jaringan floem seperti spiral, membentuk sudut 3,7o- 5o terhadap garis vertikal dari kanan (atas) ke kiri (bawah).

Kriteria matang sadap

Penentuan matang sadap sanggup dilakukan dengan 2 cara:

(a)   berdasarkan umur tanaman, tanaman karet yang tumbuh normal siap disadap pada umur 5 tahun;

(b)  dengan mengukur lilit batang.

Kriteria matag sadap berdasarkan lilit batag yaitu apabila lilit btg dalam ketinggian 100 cm dari bagian atas tanah (buat tumbuhan dari biji) atau 130 cm dari bagian atas tanah (buat flora asal okulasi) sudah mencapai 45 centimeter.

Kriteria memulai penyadapan buat satu areal kebun yaitu apabila 60 % jumlah pohon yang terdapat sudah memenuhi kriteria matang sadap.

Tinggi bukaan sadap

Tinggi bukaan sadap buat sadapan bawah merupakan mulai pa ketinggian 130 centimeter (buat tanaman asal okulasi) atau 100 am (buat tanaman asal biji) berdasarkan permukaan tanah ke arah bawah hingga ketinggian 10 centimeter di atas pertautan (tumbuhan okulasi) atau 10 centimeter di atas tanah (tumbuhan dari biji).

Tinggi bukaan sadap buat sadapan atas aadalah 5-5 cm di atas titik tertinggi bidang sadap bawah ke arah atas hingga ketinggian 300 centimeter di atas bagian atas tanah.

Arah dan sudut lereng irisan sadap

Arah irisan sadap pada sadapan bawah adalah dari kiri atas ke kanan bawah, sedangkan pada sadapan atas berdasarkan kanan bawah ke kiri atas.

Besar sudut lereng sadapan adalah 40o dari garis horizontal, dengan alasan/tujuan:

-  memperpanjang alur sadap;

-  pengaliran lateks lebih baik;

-  menghilangkan jalur kulit yang tidak tersadap antara bidang sadap bawah dengan bidang sadap atas.

Makin ke bawah tinggi sadapan, sudut lereng sadapan umumnya makin kecil, yaitu:

-  ketinggian 130-90 cm, kemiringan alur 40o.

-  ketinggian 90 - 40 cm, kemiringan alur 35o.

-  ketinggian di bawah 40 cm, kemiringan alur 30o.

Makin ke atas pada sadapan atas, sudut sadap juga makin besar, dan dapat ditolelir maksumum 50o. pada ketinggian 250 cm.

Dalamnya sadapan

Kulit btg karet dalam pohon yang sudah matang sadap, menurut luar ke arah kambium tersusun menggunakan urutas sbb:

(a)   kulit gabus, yang merupakan lapisan paling luar dari batang;

(b)  kulit keras, tersusun atas sel-sel batu parensim, pembuluh tapis, dan saluran lateks yang tidak teratur;

(c)   kulit lembut dimana terdapat saluran-salura lateks;

(d)  kambium.

Jumlah pembuluh lateks pada kulit makin ke dalam makin banyak, sehingga semakin dalam irisan sadapan pembuluh latek yang terpotong akan semakin banyak.

Kedalaman sadapan

(diukur dari kambium)

Pembuluh lateks

yang terpotong (%)

2,0 mm

1,5 mm

1,0 mm

0,5 mm

38

48

62

80

Kedalaman sadapan yg normal adalah atara 1,0-1,5 mm diukur dari kambium

Pada sadapan berat/sadapan mati (saapan pada pohon yg akan dibongkar), kedalaman sadapan bisa kurang dari 1,0 mm, bahkan sanggup hingga tentang kayu.

Frekuensi dan intensitas sadapan

Frekuensi sadapan adalah selang ketika penyaapan yang dinyatakan dengan satuan pada hari (d), minggu (w), bulan (m), dan tahun (y), tergantung dalam sistem penyadapan. Contoh : sadapan yg dilakukan terus menerus setiap hari diberi notasi d/1, 2 hari sekali diberi notasi d/2, dst.

Untuk penyadapan terpola/periodeik, lamanya penyadapan ditandai dengan sapta yg dibagi, sedangkan lamanya putaran atau rotasi hingga kulit disadap pulang ditandai menggunakan bilanyan pembagi. Contoh: 3w/9 berarti flora disadap selama 3 minggu dalam kurun waktu 9 minggu (atau masa istirahat 6 minggu).

Pada sadapan berpindah, kulit batang disadap pada 2 bidang sadap yg tidak selaras secara bergantian menrut selang saat eksklusif, ditandai dengan perkalian 2 faktor yang ditulis diantara dua kurung. Contoh: d/2 (2x2 d/4), merupakan penyadapan dilakukan dalam 2 bidang sadap secara bergantian dengan frekuensi penyadapan dua hari sekali. Hasil kali angka-nomor pada kurung selalu = 1, sehingga nir menghipnotis intensitas penyadapan.

Notasi bentuk alur sadapan dinyatakan dengan alfabet S (buat bentuk spiral), & banyaknya alur sadapan pada satu bidang sadap dinyatakan menggunakan nomor pada depan bentuk alur. Contoh: 2S/dua = dua alur sadap masing-masing setengah spiral.

Intensitas penyadapan dinyatakan pada satuan persen & berdasarkan dalam panjang irisan sadap & frekuensi penyadapan.

Intensitas penyadapan dihitung dengan cara mengalikan angka-angka pecahan pada rumus sadapan menggunakan angka 400%. Contoh: intensitas sadap buat s/2, d/2 merupakan 100%, yang diperoleh menurut (1/dua x 1/dua x 400%).

Intensitas sadap yang normal adalah 100%, sedangkan intensitas sadap 400% merupakan intensitas penyadapan berat atau sadapan mati. Pohon yang baru disadap umumnya intensitas sadapnya 67 %, lalu ditigkatkan sebagai 100% dalam tahun sadap ketiga.

Pemakaian/konsumsi kulit

Pemakaian kulit wajib dilakukan menggunakan baik agar kontinuitas penyadapan dan kelangsungan hayati tanaman produktif terpelihara dengan baik.

Pemakaian kulit tergantung pada sistem sadap yg dipakai & tebal irisan kulit tiap penyadapan.

Konsumsi kulit maksimum per bulan dan per tahun untuk beberapa sistem sadap adalah sbb:

Sistem sadap

Kunsumsi kulit rata-rata

per sadap

(mm)

per bulan

(cm)

per tahun

(cm)

Setengah spiral, 3 hari sekali

Setengah spiral, 2 hari sekali

Satu spiral, 4 hari sekali

1,5

1,5

1,5

1,5

2,3

1,2

20

30

15

Pemulihan kulit bidang sadap

Bila aplikasi penyadapan dilakukan menggunakan baik dan memenuhi syarat, maka kulit akan pulih sesudah enam tahun.

Kulit pulihan sanggup disadap selesainya sembilan tahun buat kulit pulihan pertama, dan delapan tahun buat kulit pulihan kedua.

Kriteria kulit pulihan telah mampu disadap bila tebal kulit pulihan minimal sudah mencapai 7 mm.

Notasi bidang sadap

Bidang sadap adalah areal kulit pohon karet tempat dilaman dilakukan irisan sadap.

Notasi bidang sadap merupakan simbol atau satu rangkaian simbol yang menjelaskan lokasi bidang sadap dan memperlihatkan urutan pemulihan kulit menurut bidang sadap.

Pada sistem sadap usang, yakni memakai pnjang irisan setengah spiral, digunakan notasi bidang sadap menggunakan huruf A, B, C, D, E, F, HA, & HB.

Pada sistem sadap baru, bila memasukkan sistem sadap pendek (sepertiga spiral), menggunakan huruf  B untuk bidang sadap bawah, H untuk bidang sadap atas, O untuk kulit perawan, dan angka Romawi I,I, masing-masing untuk kulit pulihan pertama, kedua, dst.

Notasi *)

Keterangan

Lama

Baru

A

B

-

C

D

-

-

E

F

-

HA

HB

BO-1

BO-2

BO-3

BI-1

BI-2

BI-3

BI-4

BII-1

BII-2

BII-3

HO-1

HO-2

Bidang sadap bawah, kulit perawan, bidang sadap pertama.

Bidang sadap bawah, kulit perawan, bidang sadap kedua.

Bidang sadap bawah, kulit perawan, bidang sadap ketiga.

Bidang sadap bawah, kulit pulihan pertama, bidang sadap pertama.

Bidang sadap bawah, kulit pulihan pertama, bidang sadap kedua.

Bidang sadap bawah, kulit pulihan pertama, bidang sadap ketuga.

Bidang sadap bawah, kulit pulihan pertama, bidang sadap keempat.

Bidang sadap bawah, kulit pulihan kedua, bidang sadap pertama.

Bidang sadap bawah, kulit pulihan kedua, bidang sadap kedua.

Bidang sadap bawah, kulit pulihan kedua, bidang sadap ketiga.

Bidang sadap atas, kulit perawan, bidang sadap pertama.

Bidang sadap atas, kulit perawan, bidang sadap kedua.

*) Lama : penyadapan ? Spiral (sistem konvensional);

Baru : sistem sadap pendek (1/3 spiral)

Waktu penyadapan

Derasnya aliran lateks selain ditetukan oleh sudut kemiringan sadapan jua ditentukan oleh tekanan turgor di pada pembuluh lateks.

Penyadapan umumnya dilakukan dalam pukul 04.30-07.30, sebalum terjadi proses transpirasi.

Besar hanca

Besar hanca atau jumlah pohon yg mampu disadap oleh seorang penyadap ditentukan sang keadaan lapangan (topografi), umur pohon, jarak tnam, dsb.

Jumlah hanca untuk setiap penyadap adalah sbb:

Umur tanaman

(tahun)

Topografi

Datar

Berbukit

6-10

11-18

19-24

25-30

400-500

350-400

300-350

250-300

350-400

300-350

250-300

200-250

Sistem pendayagunaan

Sistem ekploitasi flora karet adalah sistem pengambilan lateks yang mengikuti anggaran-anggaran tertentu dengan tujuan memperoleh produksi tinggi secara irit menguntungkan & berkesinambungan dengan memperhatikan kesehatan tanaman .

Sistem pendayagunaan meliputi:

-    sistem eksploitasi konvensional;

-    sistem eksploitasi stimulasi.

Disamping kedua sistem tadi, juga dikenal sistem sadap lain seperti sistem sadap tusuk dn sistem sadap mikro-X.

1)    Sistem pendayagunaan konvensional

Merupakan sistem sadap biasa tanpa menggunakan perangsang.

Kelebihan sistem konvensional:

-    tidak tergantung pada perangsang;

-    sesuai dengan keadaan tanaman meskipun pertumbuhannya kurang baik.

Kelemahan sistem konvensional:

-    kulit bidang sadap cepat habis;

-    kemungkinan kerusakan kulit bidang sadap lebih besar;

-    tenaga kerja lebih banyak;

-    sangat sulit meningkatkan produksi.

Jangka saat yang digunakan buat sistem pendayagunaan kovensional yaitu 30 tahun.

2)    Sistem pendayagunaan stimulasi

Merupakan sistem sadap kombinasi menggunakan menggunakan perangsang, dengan tujuan untuk menaikkan produksi lateks.

Tidak seluruh klon akan baik bila disadap menggunakan sistem stimulasi; apabila kadar karet keringnya kurang dari 30 % maka responnya terhadap perangsang kurang baik.

Persyaratan buat melakukan stimulasi:

-    tanaman harus memenuhi persyaratan teknis (umur, kondisi tanaman, sistem sadap);

-    jenis klon mempunyai respon yang baik terhadap stimulasi;

-    pemupukan tanaman dilakukan sesuai dosis, cara da waktu pemberian.

Pemberian rangsangan bisa dilakukan dalam pohon yang sudah berumur lebih berdasarkan 15 tahun, atau mampu dilakukan pada umur 10 tahun menggunakan intensitas sadap rendah (50 atau 67%).

Jenis perangsang yg biasa dipakai adalah yang berbahan aktif ethepon dengan merek dagang Ethrel, ELS, & Cepha.

Cara pemberian ragsangan/stimulan:

Cara pemberian

Waktu dan dosis

1.  Pada bidang sadap, pada kulit pulihan yang berada di atas irisan sadap pada sadap ke bawah (panel application)

2.  Pada kulit yang dikerok yang berada di bawah irisan sadap pada sadap ke bawah, atau di atas irisan sadap pada sadap ke atas (bark application)

3.  Pada irisan sadap yag tertutup oleh getah tarik atau skrep (lace application)

4.  Pada irisan sadap yang tidak tertutup oleh getah tarik atau skrep (groove application)

5.  Pada pita atau ben (tape or band application) pada sadap tusuk

-  4-8 kali setahun dengan giliran rata-rata sebulan sekali, 0,6-1 g/ph.

-  2-4 kali setahun dengan giliran rata-rata sebulan sekali, 1,0-2,0 g/ph.

-   Tiap dua minggu sekali, 0,5-1,0 g/ph.

-   Tiap dua minggu sekali, 0,5-1,0 g/ph.

-   Tiap dua minggu sekali, 0,5-1,0 g/ph.

3)    Sadap tusuk

Penyadapan dilakukan memakai alat tusuk berbentuk misalnya jarum dengan panjang dapat diadaptasi dengan ketebalan kulit, p = (n-1) mm.

Tujuan sadap tusuk buat melaksanakan penyadapan dalam pohon yg lebih belia atau yg lambat mencapai matang sadap.

Penusukkan dilakukan dalam jalur/ben dengan berukuran sbb:

-    panjang jalur = 100 cm (dari atas mengarah ke bawah), lebar jalur = 2 cm.

-    jumlah tusukan 8-10 tusukan, dengan frekuensi 3 hari sekali;

-    dosis stimulan 50 g Ethrel 2,5 %/ph/bulan.

4)    Sadap mikro-X

Merupakan kombinasi antara sadaptusuk menggunakan sadap iris;

Dilakukan dengan menciptakan tusukan sepanmjang alur sadap biasa menggunakan jumlah eksklusif dan jarak tusukan yg sama.

Dalam pelaksanaanya, mula-mula dilakukan sadap iris kemudian dilanjutkan menggunakan melakukan sadap tusuk pada alur irisan tersebut hingga alur tertusuk semua.

Setelah seluruh alur tertusuk, dilakuka sadap iris pulang buat membuang kulit yg telah tertusuk dan menyediakan alur baru buat sadap tusuk berikutnya.

Kombinasi yg sering dilakukan merupakan 9 kali sadap tusuk & 3 kali sadap iris biasa, menggunakan stimulan Ethrel 5 % yg disapukan pada alur sadap.

Artikel Terkait:

Video Presentasi Budidaya Karet

Teknologi & Petunjuk Teknis Tanaman Karet:

- Pembuatan Bahan Tanam Unggul :Klik disini

- Pengendalian Penyakit Tanaman :Klik disini

- Penyadapan tumbuhan karet:Klik disini

- Pengolahan Lateks :Klik disini

- Pembuatan Karet Sit :Klik disini

Posted in: Budidaya Karet

0 Response to "Teknik Budidaya Tanaman Karet (3) | Kebunku"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel