Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung? | Kebunku
Cara Menggunakan BWD untuk Pemupukan Jagung --- Kapan dan bagaimana menggunakan bagan warna daun (BWD) untuk memupuk tanaman jagung? Ini adalah pertanyaan yang tepat. Sebab, BWD yang digunakan tidak tepat waktu dan cara menggunakan yang keliru akan menyebabkan produksi tanaman jagung rendah dan bisa saja biaya pupuk menjadi boros.
Ilustrasi Penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) Jagung [upadetd] |
Pertumbuhan jagung yang subur & produksinya tinggi sangat ditentukan oleh kecukupan unsur hara sepanjang fase pertumbuhannya. Mulai menurut semenjak masih bibit, pembungaan, hingga dengan pengisian biji, tumbuhan jagung butuh hara yang sempurna
Perlu pelaksanaan N susulan dalam flora jagung
Makanya, pemupukan jagung dilakukan pada beberapa kali susulan terutama sekali pupuk yang mengandung unsur hara nitrogen (N). Sebab, flora jagung akan menyerap hara N secara terus menerus hingga pengisian biji & pematangan biji.
Di samping alasan itu, kita tau, setiap kali unsur N diberikan, nir seluruhnya bisa diserap tumbuhan jagung. Sebab, unsur N mudah sekali hilang misalnya menguap, tercuci, dan lainnya. Oleh karenanya, pemupukan dengan pupuk yg mengandung N diberikan secara bertahap supaya tidak kekurangan.
Perubahan rona daun jagung
Daun Jagung |
Ketika tanaman jagung “lapar” atau “kenyang” dengan nutrisi, ia akan “berbicara” dengan petani dengan menunjukkan tanda-tanda tertentu pada organ tubuhnya. Tanda-tanda tersebut harus cepat dimengerti supaya petani dapat mengambil tindakan cepat untuk menjaga kesuburan pertumbuhan tanaman jagung.
Tanaman jagung yang mengalami kekurangan & kelebihan N akan menampakan indikasi seperti perubahan warna pada daunnya. Apabila kekurangan N akan menyebabkan daun berwarna pucat & kekuningan (khlorosis) terutama pada ujung daun dan melebar ke tulang daun.
Demikian juga dengan kelebihan N pada tanaman jagung, ia akan menunjukkan sinyal melalui daunnya. jika unsur N tersedia dan diserap dalam jumlah berlebih, maka warna daun tampak hijau gelap/tua.
Fungsi nitrogen untuk flora jagung
Apa fungsi unsur hara N dalam flora jagung? Berikut ini fungsi unsur N buat tumbuhan jagung.
- Memacu pertumbuhan vegetatif (batang dan daun) tanaman jagung
- Untuk membentuk khlorofil sehingga warna daun tanaman jagung lebih hijau
- Untuk pembentukan lemak dan protein pada biji jagung
- Untuk pembentukan enzim dan senyawa-senyawa penting lainnya dalam jaringan tanaman jagung
Gejala dan resiko kekurangan N pada flora jagung
- Warna daunnya hijau muda sampai kekuningan
- Tanaman jagung tumbuh lambat dan juga kerdil
- Daun-daun tua akan kuning, kering, dan bahkan bisa beresiko mati
Gejala dan resiko kelebihan N dalam tanaman jagung
- Warna daun hijau gelap dan lebar
- Tanaman jagung lunak dan mudah rebah
- Pematangan biji menjadi lebih lama
- Tanaman jagung beresiko mudah terserang penyakit
Bagan Warna Daun (BWD) Tanaman Jagung
Baik, kita kembali ke bagan rona daun (BWD) flora jagung. BWD ini adalah alat buat mengukur tingkat/level warna daun jagung.
BWD masih ada 4 nilai skala mulai berdasarkan dua,tiga,4 dan lima. Masing-masing skala memberitahuakn taraf warna daun jagung mulai dari hijau muda (kuning kehijauan) sampai hijau gelap.
Apa fungsi BWD?
Bagan rona jagung daun sebenarnya adalah alat bantu saja buat mengukur kadar kecukupan nitrogen (N) pada jagung. Dengan memakai BWD ini dibutuhkan pemupukan N menjadi lebih tepat.
Jadi, fungsi berdasarkan BWD adalah buat mengukur warna daun flora jagung sehingga bisa diprediksi kebutuhan pupuk yang mengandung N. Salah satu pupuk yang mengandung N dan familiar menggunakan petani adalah pupuk urea.
Kelebihan pakai BWD dalam memupuk jagung
- Dosis pupuk yang digunakan lebih tepat
- Pertumbuhan jagung lebih subur dan produksinya optimal
- Dapat menghemat biaya pemupukan
Tetapi, indera BWD pada penggunaannya harus betul-betul tahu cara pengambilan sampel flora jagung supaya dapat terwakili kondisi seluruh populasinya. Di samping itu, butuh ketelitian pada membandingkan rona daun jagung dengan warna yg tertera pada BWD.
BWD Hanya buat pupuk tumbuhan jagung susulan II
Kapan BWD digunakan buat pemupukan flora jagung? Bagan warna daun (BWD) secara khusus dipakai saat ingin melakukan pemupukan tanaman jagung pada susulan II, yaitu 6 Minggu sehabis tanam.
Waktu susulan II ini sebetulnya sangat tergantung varietas jagung, sanggup saja rentang waktu pemupukan susulan II baru bisa dilakukan ketika 40-50 hari sehabis tanam.
Yang kentara, ketika hendak melakukan pemupukan susulan II, pemantauan warna daun jagung menggunakan BWD perlu dilakukan supaya dapat diambil tindakan tepat apakah perlu penambahan N atau tidak sama sekali. Sebab, memasuki fase generatif ini sangat memilih tinggi rendahnya produksi jagung nantinya.
Perlu dicatat bahwa BWD tidak digunakan pada hadiah pupuk tanaman jagung saat tanam dan susulan I. Jadi, sekali lagi, BWD jagung ini spesifik buat susulan II.
Cara Menggunakan BWD flora jagung
Agar pelaksanaan pupuk yg berdasarkan dalam pengukuran BWD menaruh hasil positif pada tumbuhan jagung, cara penggunaan BWD harus tepat.
Bagaimana cara menggunakan BWD? Berikut ini Sobat bisa melihat langkah-langkahnya.
1. Tentukan lahan tanaman jagung yang akan dimonitor kecukupan unsur hara N
2. Pilihlah sampel tanaman jagung secara random/acak paling sedikit sebanyak 20 tanaman. Ke-20 sampel tersebut harus dapat mewakili kelompok tanaman jagung yang dinilai seragam kondisinya pada luasan lahan/areal yang akan dinilai/diukur.
3. Ukur nilai warna daun tanaman jagung (daun ketiga dari atas yang telah terbuka) dengan cara meletakkan 1/3 ujung daun ke atas panel BWD.
4. Bandingkan warna daun jagung dengan skala warna yang terdapat pada BWD dan jangan lupa dicatat nilainya (nilai skala BWD 2,3,4 dan 5). Catatan ; jika warna daun yang diukur berada antara 2 dan 3, maka nilainya 2,5, jika 3 dan 4 nilainya 3,5, dan jika 4 dan 5 nilainya 4,5.
5. Setelah ke-20 sampel tanaman jagung diukur, maka jumlahkan nilainya. Kemudian hasilnya dirata-ratakan.
6. Nilai rata-rata skala warna BWD yang telah diukur digunakan untuk menentukan dosis pupuk N (urea) tanaman jagung. Caranya, sesuaikan nilai rata-rata BWD tersebut dengan dosis pupuk yang tertera pada Tabel alat BWD.
Tabel Skala Warna Daun Tanaman Jagung pada BWD dan Dosis Pupuk Urea
Jagung Hibrida
Skala BWD | Dosis Pupuk Urea (Kg/Hektar) |
< 4 | 150 |
4 – 4,5 | 125 |
> 4,5 | 100 |
Jagung Komposit
Skala BWD | Dosis Pupuk Urea (Kg/Hektar) |
< 4 | 50 |
4 – 4,5 | 25 |
> 4,5 | 0 |
Baca pula ini :
- Mengolah Buah Nanas Untuk Pupuk Organik Cair Yang Mengandung ZPT
- Agar Menanam Jagung Manis Hasilkan 100 Ribu Tongkol per Hektar
- Pupuk untuk Stroberi
Tips Monitor jagung menggunakan BWD
- Lakukan pengukuran warna daun jagung pada pagi hari yang cerah
- Jangan lakukan pengukuran pada kondisi gelap/mendung atau hujan
- Lindungi daun dan alat BWD jagung dengan cara membelakangi matahari pada saat pengukuran skala warna dengan BWD
- Lakukan pengukuran sampel daun jagung dalam waktu dan hari yang sama (tidak ada tenggang waktu antara satu sampel dengan sampel lain)
- Pastikan tanaman jagung tidak kekurangan unsur-unsur hara lainnya
Itulah cara menggunakan bagan warna daun (BWD) buat pemukan tanaman jagung. Dengan BWD, maka pemupukan flora jagung menjadi sempurna. AL hasil, tumbuhan jagung tumbuh subur dan produksi pun optimal. [updated by pupuklahan.Blogspot.Com, 02/02/2020]
0 Response to "Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung? | Kebunku"
Posting Komentar