InilahCara Menanam dan Merawat Daun Mint Yang Memiliki Banyak Manfaat | Panduan Lengkap

Cara Menanam & Merawat Daun Mint Yang Memiliki Banyak Manfaat – Daun Mint merupakan tanaman yang menghasilkan rasa mint atau menthol yang umum terdapat di obat batuk dan permen. Menthol juga sering digunakan dalam industri obat kumur. Selain itu, daun mint juga sering dimanfaatkan untuk menyajikan perasa pada makanan dan minuman.

Pada dasarnya, daun mint bukanlah asal dari tanaman orisinil Indonesia tetapi asal dari daerah subtropik, kurang lebih Mediteranian (Laut Tengah). Menurut sejarah, penyebaran daun mint ini ke wilayah Asia diduga berasal menurut Eropa, yang dalam awalnya tanaman ini disebarluaskan sang orang spanyol di daerah semenanjung Malaya dan Singapura. Tanaman daun mint ini sudah poly dibudidayakan di California, Washington, Michigan, Ohio dan negara-negara lainnya misalnya Rumania, Inggris, Prancis, Maroko, Rusia, Argentina, Brazil, CIna, Bulgaria & Jepang sejak tahun 1500 M.

Daun mint yg paling poly dikenal di rakyat ada 3 spesies, yaitu Mentha arvensis produsen menthol & minyak mentha kasar/mentha jepang. Daun mint ini adalah tumbuhan herbal yang membentuk minyak atsiri dan waktu ini adalah komoditas yg banyak digunakan di dunia industri sebagai penambah aroma & rasa kuliner, minuman, obat, kosmetik & produk penyegar lainnya.

Minyak daun mint dapat diperoleh dengan cara menyuling btg dan daunnya. Daun mint memiliki aroma yg wangi dan rasa yang sangat menyegarkan. Kandungan minyak pada daun mint yg membuat aroma wangi dan semriwing. Daun mint pula mengandung poly vitamin, seperti vitamin C, provitamin A, fosfor, besi, kalsium dan potasium. Selain digunakan dalam penyegar dan penambah rasa pada kuliner. Manfaat daun mint memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, diantaranya yaitu:

  • Obat penenang
  • Anti batuk
  • Diaforetik (menghangatkan dan menginduksi keringat)
  • Mengatasi ketombe
  • Penghilang sakit perut
  • Mengurangi rasa lapar
  • Penghilang bau mulut
  • Sebagai pendingin pada luka bakar
  • Mengurangi rasa gatal
  • Mengurangi iritasi tenggorokan dan sinus

asal :http://palembang.Tribunnews.Com

Cara Menanam & Merawat Daun Mint

Syarat Tumbuh Daun Mint

Pada umumnya, daun mint dapat tumbuh pada daerah yang lembab dan hutan-hutan dengan ketinggian 150-900 m di atas permukaan bahari. Daun mint memerlukan tanah yg subur, gembur dan berdrainase baik (air tidak tergenang). Tanaman ini bisa tumbuh dan berproduksi optimal di dataran rendah (100-400 m dpl) sampai medium (400-700 m dpl).

Tanah yang baik buat menanam daun mint adala tanah berpasir dengan tekstur lempung, debu berpasir, subur & kaya bahan organik serta drainase baik menggunakan pH tanah lima,lima-7,0.

Iklim yg cocok buat daun mint tumbuh fertile & produksi maksimal yaitu menggunakan curah hujan 2000-4000 mm/tahun, bulan basah lebih menurut 7 bulan & bulan kering kurang dari tiga bulan, kelembapan 70-80%, intensitas cahaya penuh & temperatur 20-30 derajat celcius.

Persiapan Bibit Tanaman Daun Mint

Bibit tumbuhan daun mint diperbanyak secara vegetatif melalui setek. Perbanyakan yg acapkali dilakukan menggunakan setek pucuk, stek btg & stek stolon. Namun, disarankan melakukan perbanyakan melalui setek pucuk lantaran pertumbuhannya yg lebih cepat & baik.

Stek yang berasal menurut pucuk, batang & stolon disemaikan terlebih dahulu di pada polibag. Persemaian tanaman mentha sangat gampang layu lantaran perubahan syarat lingkungan. Selain itu, persemaian di polybag bisa mengurangi tingkat kematian benih pada ketika pemindahan ke huma.

Siapkan bibit stek pucuk sepanjang 5-10 cm (tiga-5 ruas atau 2-4 kitab ), minimal 2 pasang daun belia. Siapkan jua polybag berukuran 12?10 centimeter dengan media persemaian berupa adonan tanah dan pupuk kandang. Masukkan media tanam ke dalam polibag sebanyak ? Bagian, abaikan selama 4-lima hari.

Apabila seluruh sudah siap, tanam bibit tumbuhan daun mint dalam polibag dalam posisi tegak sedalam 2-tiga centimeter. Selanjutnya, sungkup menggunakan plastik ukuran lebar 1 m, tinggi 0,lima m, sedangkan panjangnya diadaptasi kebutuhan. Biarkan selama sekitar 1 minggu buat menjaga kelembapan dan buka sungkup sehabis 1 minggu.

Selama persemaian, diberi naungan menurut daun kelapa, alang-alang atau paranet. Naungan tersebut dibuat menghadap ke timur dengan tinggi 180 centimeter dan di bagian barat dengan tinggi 150 cm. Bentuk naungan disesuaikan dengan jumlah benih. Lakukan pemeliharaan berupa penyiraman, penyiraman tadi dilakukan sekali sehari pada pagi hari atau disesuaikan syarat. Setelah benih berumur 1 (satu) bulan (15-20 centimeter), benih sanggup ditanam pada lahan tanam.

Persiapan Lahan Tanam & Penanaman Daun Mint

Lahan tanam dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dan flora pengganggu lainnya. Selanjutnya, gemburkan tanah dengan di cangkul sedalam 30 centimeter. Setelah dua minggu, dilakukan pembuangan residu-residu gulma yg terdapat dan tanah digemburkan dari bongkahan tanah. Lalu semprot dengan herbisida agar bebas menurut gulma dan menekan pertumbuhan gulma sehabis benih ditanam.

Tanah yg telah gembur & bebas gulma kemudian kemudian dibuat bedengan/guludan dengan tinggi 20-30 cm, lebar 1-1,lima m & panjangnya diadaptasi menggunakan syarat huma atau kebutuhan. Jarak antar bedengan dibuat selebar 40-50 centimeter. Pembuatan lubang tanam dilakukan 1 minggu sebelum waktu tanam dengan ukuran 30x30x30 cm dengan jarak tanam 60?40 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang seminggu sebelum tanam dengan cara dibenamkan dan diaduk merata menggunakan tanah.

Setelah seluruh siap, segera lakukan penanaman. Benih yang sudah berusia 1 bulan siap ditanam pada lubang tanam dengan posisi tegak dengan sedikit ditekan dalam bagian pangkal batang.

Tanaman daun mint sangat peka terhadap kekeringan, sehingga sesudah terselesaikan penanaman lakukan penyiraman sampai bedengan sampai benar-sahih basah. Kemudian beri naungan buat terhindar dari sinar mentari dengan pelepang pohon pisang atau bahan lainnya.

Pemeliharaan Tanaman Daun Mint

Lakukan penyiraman sekali sehari atau sesuaikan menggunakan kondisi lahan supaya bedengan tetap basah. Lakukan penyiangan pada gulma yang tumbuh disekitar tumbuhan setiap seminggu sekali dan lebih intensif menjelang panen.

Agar nutrisi yang dibutuhkan tanaman daun mint terpenuhi, maka lakukan pemupukan. Pupuk yang dapat diberikan dapat berupa pupuk organik dan pupuk anorganik (Urea, SP-36 dan KCI).

Pemupukan dengan pupuk sangkar diberikan takaran 30 ton/ha, pupuk anorganik masing-masing dengan dosis 150 kg/ha.

Masa Panen Daun Mint

Pemanenan daun mint dilakukan menggunakan cara memotong bagian tumbuhan menggunakan sabit atau gunting setek lebih kurang 20 centimeter menurut bagian atas tanah. Panen pertama kali dilakukan ketika umur tanaman sekitar tiga-4 bulan & saat tumbuhan berbunga 50-70% menurut jumlah populasi flora. Bekas tanaman akan mulai tumbuh & berkembang, tiga-4 bulan siap dipanen kembali. Panen baik dilakukan dalam pagi hari.

Di Indonesia, panen daun mint dapat dilakukan dua kali setahun. Apabila irigasi teratur & baik, maka pemanenan bisa dilakukan tiga kali setahun.

Demikian artikel pembahasan tentang “Cara Menanam & Merawat Daun Mint Yang Memiliki Banyak Manfaat“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikui postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

0 Response to "InilahCara Menanam dan Merawat Daun Mint Yang Memiliki Banyak Manfaat | Panduan Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel